Kulit domba, kulit kambing dan kulit sapi memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibuat menjadi jaket kulit dan kerajinan lainnya. Berdasarkan karakteristik kulit seperti perbedaan ketebalan dan tekstur, maka kulit kambing dikelompokkan menjadi beberapa kelas mutu.
Dalam artikel ini, toko Enjoy Leather Garut (produsen jaket kulit asli), coba mengkompilasi perbandingan produksi kulit domba, kulit kambing dan kulit sapi. Selain itu, manfaat kulit domba dan sapi yang tidak hanya dibuat menjadi jaket diharapkan dapat menambah wawasan anda.
Yuk simak selengkapnya penjelasannya berikut ini. Diawali dengan Negara produsen kulit dunia.
Konten
Produksi Kulit domba (sheep leather)
Setiap kulit hewan memiliki ciri khas, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk digunakan sebagai fashion style yg modis, jaket kulit kulit domba bisa dibilang lebih unggul dibandingkan dari kulit hewan lainnya.
Beberapa alasan mengapa customer memilih kulit domba adalah karena kulit domba yang memiliki tekstur yang lembut, lebih lentur, tidak terlalu tebal dan harga yang lebih murah. Umumnya jaket kulit wanita yang bertekstur lembut dibuat dari kulit domba, sedangkan jaket kulit motor atau jaket kulit pria yang lebih kaku dibuat dari kulit sapi.
Produksi kulit domba di dunia
Dilansir dari laman leather-dictionary.com, jumlah populasi domba (shee dan lamb) adalah sekitar 1,2 miliar, sekitar 15 hingga 25% dipotong setiap tahun. Pemanfaatan kulit domba menempati terbanyak ke-2 setelah kulit sapi dengan jumlah sekitar 10%.
Hampir 90% domba tersebut berbulu (wol). Ada prinsip yang menyebutkan bahwa bulu dan kualitas kulit itu berkebalikan. Semakin lembut dan rapat wol suatu domba, maka semakin tipis dan buruk kualitas kulit domba tersebut. Kulit domba banyak digunakan dalam pembuatan produk seperti sampul buku, pakaian (jaket), sarung tangan, aksesoris kulit dan furniture.
Produsen kulit terbesar di Eropa
Italia merupakan Negara produsen kulit domba dan kulit kambing terbesar di Eropa. Hampir 34 juta meter persegi kulit domba dan kulit kambing diproduksi di Italia pada tahun 2011. Pada periode yang sama, hampir 100 juta meter persegi kulit sapi diproduksi di Italia. Jerman merupakan negera produsen kulit terbesar ketiga di Eropa setelah Spanyol. Negara German menghasilkan kulit sejumlah 500 ribu meter persegi kulit domba dan kambing di tahun 2011 dan kulit sapi sekitar 8,5 juta meter persegi.
Produksi kulit di Indonesia
Kemenperin di laman webnya menyebutkan bahwa industri penyamakan kulit di Indonesia mengalami kesulitan bahan baku sejak 1998. Salah satu penyebabnya adalah adanya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 46 Ta-hun 1997 pada 1 November 1997 tentang Karantina Bahan Baku Kulit.
Jumlah industri penyamak kulit di Indonesia berjumlah 67 perusahaan (yang aktif hanya 35 perusahaan) dan lebih dari 100 industri samak umahan. Kapasitas produksi kulit samak nasional mencapai 25 juta ekor sapi dan domba. Jika dihitung jumlah kulitnya maka sekitar 250 juta square feet (kaki persegi) atau sekitar 23.225.760 (23,2 juta) meter persegi per tahun. Masih kalah dengan Italia pada tahun 2011.
Dari jumlah kulit tersebut, tidak sepenuhnya merupakan kulit produksi dalam negeri. Pasokan dari dalam negeri sebanyak 2 juta ekor sapi per tahun dan kambing/domba sebanyak 6,5 juta ekor. Dengan kondisi tersebut, utilisasi industri penyamakan kulit sapi dalam negeri baru mencapai 48% dan kambing/domba hanya 35% dari kapasitas produksi. Dengan demikian, industri penyamakan kulit di Indonesia masih kekurangan pasokan bahan baku kulit sebesar 64%.
Struktur kulit domba
Struktur kulit domba mirip dengan struktur kulit kambing, hanya saja resistensinya kurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kondisi kulit. Domba diternak untuk diambil woolnya. Selain itu ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas kulit seperti kondisi lingkungan hewan tumbuh(iklim, lingkungan, makanan) meskipun varietas hewan tersebut sama.
Salah satu cara untuk memperbaiki struktur kulit domba adalah dengan metode pengerutan (shrinkage). Cara pengerutan kulit banyak diterapkan di Perancis. Metode ini menghasilkan jenis kulit yang dikenal dengan nama “Basane de Mouton” dan dihasilkan dari proses penyamakan nabati. Kulit domba memiliki tekstur grain kuat dibagian leher dan disebut “moutonage”.
Kulit Sapi
Jumlah produksi kulit sapi di dunia
Dilansir dari laman leather-dictionary.com, jumlah ternak sejenis sapi di dunia adalah 1,6 miliar ekor pada tahun 2011. Lebih banyak daripada kulit domba, sekitar 1,2 miliar. Hewan ternak tersebut termasuk sapi, kerbau, dan zebus (per tahun 2011). Diperkirakan 15 hingga 25% dari jumlah tersebut, ternak dipotong setiap tahunnya.
Kulit sapi adalah bahan baku kerajinan kulit yang paling banyak digunakan. Penggunaannya mencapai angaka sekitar 65 hingga 70% dari produksi kulit dunia. Kulit sapi banyak digunakan untuk membuat kerajinan seperti sepatu, jok mobil, furniture, ikat pinggang, pelana kuda, jaket dan rompi kulit, dan kerajinan kulit lainnya. Hampir tidak ada daerah di dunia ini yang tidak menggunakan kulit sapi atau kulit anak lembu sebagai bahan baku kerajinan kulit.
Produksi kulit sapi di Amerika
Brasil merupakan Negara dengan peternakan sapi terbesar di dunia, angkanya mencapai 206 juta ekor. Brasil menyumbang sekitar 14,2% dari total populasi ternak di dunia (data tahun 2013).
Produksi kulit sapi di Eropa
Telah disebutkan bahwa Italia merupakan Negara penghasil kulit terbesar di Eropa. Hampir 100 juta meter persegi kulit sapi diproduksi pada 2011. Jerman merupakan negara produsen kulit sapi terbesar ketiga di Eropa setelah Spanyol. Angka produksi kulit sapi Jerman mencapai angka 8,5 juta meter persegi.
Kulit sapi termasuk murah harganya. Salah satu penyebabnya adalah persediaan yang melimpah. Melimpahnya kulit sapi karena daging sapi dikonsumsi di seluruh dunia, seperti beef dan burger.
Kelebihan kulit sapi
Kulit sapi termasuk jenis kulit yang karakteristiknya stabil, tegas, dan serbaguna. Permukaan kulit sapi cukup luas sehingga bisa dibuat menjadi produk yang besar tanpa harus menyambungnya. Seekor kulit sapi diperkirakan menghasilkan kulit lembaran dengan luas 5 meter persegi. Untuk membuat furniture kulit seperti sofa besar, diperkirakan memerlukan kulit sapi dengan luas 25 meter persegi.
Bagian tak terpakai (kulit sisa) dari pembuatan kerajinan menggunakan kulit sapi berkisar antara 30 hingga 45 persen. Namun besaran ini masih bergantung pada luas permukaan tunggal kerajinan. Kulit sisa tersebut akan semakin banyak jika luas permukaan produk kerajinan semakin luas.
Karakteristik kulit sapi
Ada perbedaan kulit diantara binatang ternak. Seekor lembu Bavaria dapat menghasilkan kulit 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan kulit dari seekor zebu. Sebuah perusahaan kulit dari Brazil, Mastrotto, menjual kulit zebu dengan luas 5.5 meter persegi.
Ada berbagai macam kulit dari bovine (lembu). Misalnya saja kulit dari sapi ternak dan sapi liar (banteng). Perbedaan varietas hewan tersebut tidak terlalu besar terutama pada pola grain dan haptik.
Kerapatan (densitas) kulit sapi berkisar antara 0.4-0.9 gram per sentimeter kubik. Kekuatan tarik (tensile strength) kulit sapi berkisar antara 8-25 N/mm2.
Harga kulit sapi bervariasi. Variasi tersebut dipengaruhi ileh usia, jenis kelamin, dan bobot kulit sapi.
Kulit kambing
Jumlah produksi kulit kambing
Populasi kambing dunia diperkirakan berjumlah lebih dari 550 juta ekor (leather-dictionary.com, 2019). Sekitar 20% sampai 40% dari populasi tersebut, kambing dipotong setiap tahunnya. Kambing merupakan hewan yg banyak ditemukan di berbagai wilayah dunia.
Kulit kambing merupakan jenis kulit yang produksinya terbanyak ke-3 di dunia, setelah kulit sapi dan kulit domba. Produksi kulit kambing diperkirakan berkisar 8-10% dari total produksi kulit dunia.
Karakteristik kulit kambing
Karakteristik kulit kambing berbeda dengan kulit domba. Kambing tidak memiliki timbunan lemak di kulitnya, sehingga lebih awet (resistant) tetapi tetap lentur dan lembut.
Harga kulit kambing lebih mahal daripada kulit domba. Jika ditinjau dari aspek bobot, kulit kambing merupakan jenis kulit yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis kulit lainnya. Kulit kambing biasanya disamak menggunakan metode penyamakan kombinasi.
Kulit kambing sangat berbeda dengan kulit domba (lamb leather). Kulit kambing banyak digunkan untuk membuat kerajinan seperti pakaian (jaket, rompi, jas), sarung tangan, sampul buku, sepatu dan tas.
Jenis kulit kambing
Kulit kambing tak berbulu
Kulit kambing suede (tak berbulu)memiliki tekstur seperti beludru. Jenis kulit kambing suede sangat ringan dan nyaman. Jenis kulit ini banyak dibuat menjadi pakaian. Beberapa produk kerajinan dari kulit kambing tak berbulu adalah jaket kulit, rok atau celana kulit.
Kulit kambing berbulu
Spesies kambing kaya akan varian warna bulu. Ada yang putih, coklat, atau hitam. Kulit kambing berbulu dibuat menjadi kulit lembaran utuh. Lengkap dengan bulunya. Beberapa kerajinan yang dibuat dari jenis kulit ini adalah tas, pigura, asesoris dan kerajinan dinding.
Sejarah kulit kambing
Pada awalnya, tahun 1900an, pengrajin kulit membuat sarung tangan kulit kambing dari bahan yang disebut Chevreau. Kini, kulit Chevreau lebih dikenal dengan kulit kambing samak krom.
Tingkatan kualitas jaket kulit lokal
Setiap bahan baku pembuatan kerajinan kulit memiliki tingkatan kualitas, baik kulit domba, kulit sapi ataupun kulit kambing. Berdasarkan kelayakan ekspor, maka kualitas kulit dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu
- Kulit mutu rendah (grade 3)
- Kulit mutu sedang (grade 2)
- Kulit mutu tinggi (ekspor, grade 1)
Kulit mutu rendah
Kebanyakan orang memahami kualitas mutu rendah karena tekstur yang keras atau tidak halus. Padahal tidak seperti itu. Jika dilihat dari tekstur keras-halus, maka jaket semi kulit atau jaket dari bahan sintetis bisa dibuat lebih halus teksturnya saat ini. Jika dilihat dari harga, produk dari kulit mutu rendah adalah yang termurah.
Kulit mutu rendah bisa dicirikan dari ketahanan atau keawetannya, baik itu kulit sapi ataupun kulit domba. Namun ini perlu waktu untuk membuktikannya. Kulit mutu rendah bisa kamu lihat dari warnanya. Penyamakan dengan krom yang kurang bagus biasanya meninggalkan warna biru yang tidak merata. Jika kamu mendapati label jaket kulit dengan keterangan corrected atau bonded leather, maka jaket tersebut dibuat dari kulit berkualitas rendah.
Kulit mutu sedang
Kebanyakan produk kerajinan kulit di pasar lokal dibuat dari kulit mutu sedang. Umumnya dibuat dari kulit split. Ketebalan kulit dan kelenturannya standar.
Setiap produk kulit memerlukan perawatan sehingga tetap lentur dan mengkilap, tak terkecuali produk dari kulit mutu menengah. Jika kehujanan, maka segera keringkan dan beri lotion supaya tidak jamuran. Jika dibiarkan terkena air maka bisa lembab dan ditumbuhi jamur. Selain itu, efeknya adalah kulit bisa mengkerut.
Kulit mutu tinggi
Kulit domba Garut kualitas super termasuk jenis kuit mutu tinggi dan memenuhi standard ekspor. Dilihat dari struktur kulit hewan, maka kulit mutu tinggi ini diambil dari bagian full grain dan top grain.
Kulit asli mutu tinggi umumnya menunjukkan ciri kulit hewan semasa hidupnya. Jika diusap, maka kamu bisa mendapati bekas goresan atau cakaran kuku hewan.
Kulit mutu tinggi memiliki ketebalan yang pas dan lentur. Ketika kulit dilipat, maka kulit akan kembali ke posisi semula tanpa meninggalkan bekas lipatan. Beberapa produsen jaket kulit berani memberikan garasi cukup lama, terkadang hingga 10 tahun.