Sukaregang, Pusat Kerajinan Kulit Garut & Sejarahnya

By Kamaludin Somantri

Sentra/Pusat Kerajinan Kulit Garut adalah Sukaregang. Sejarah produksi jaket kulit dan jenis kerajinan lainnya dalam skala industri sudah bermula sejak tahun 1930-an.

Bisa dikatakan 10 tahun, sejak model jaket kulit motor pertama kali diperkenalkan oleh Irving Schott pada tahun 1920-an. Saat itu Schoot mengendarai motor gede, Harley Davidson. Jaket kulit Garut terus berkembang peralatan dan model bisnisnya hinga kini.

Jika anda sedang mencari referensi mengenai sejarah kulit di Indonesia, maka ulasan Enjoy Leather ini cocok untuk anda. Makalah ini berusaha memaparkan lebih spesifik tentang sejarah dan perkembangan jaket kulit Garut terutama di daerah Sukaregang.

Jika kamu tertarik melihat koleksi produk kulit Enjoy Leather, silakan kunjungi toko online Enjoy Leather.

Bagaimana awalnya sehingga kalau ngomongin jaket kulit selalu identik dengan Garut? Baiklah mari kita bahas perlahan.

Sejarah Jaket Kulit

Saat perang dunia pertama

Pertama kali jaket kulit digunakan oleh para penerbang pada peristiwa perang dunia kedua. Penerbang ini membutuhkan pakaian yang mampu melindungi tubuh mereka saat berada di cuaca dingin yang ekstrim. Pada zaman dahulu, jaket kulit pria warna coklat juga identik dengan pekerja kasar atau pecinta motor.

Sejarah jaket kulit bermula pada tahun 1928. Saat itu, Irving Schott mendesain jaket kulit motor Harley Davidson. Jaket tersebut mengadopsi gaya busana (fashion style) para pilot yang mengenakan jaket kulit bomber, tetapi dibuat dari kulit asli (leather).

Saat perang dunia kedua

Jaket semakin popular di era 1940-an karena adanya artis yang mengenakannya. Deretan artis yang memperkenalkan jaket kulit adalah sebagai berikut:

  1. Marlon Brando dalam “The Wild One,” 
  2. James Dean dalam “Rebel Without Cause” 
  3. Jack Nicholson, Peter Fonda dan Dennis Hopper dalam “Easy Rider.” 
  4. Fonzie, bintang tv era ’50-an, 
  5. Danny Zuko / John Travolta di film “Grease”.

Jaket kulit era 60-70an

Model jaket kulit pun mengikuti trend mode yang berkembang. Tahun 1960-an hingga 1970-an model jaket kulit terinspirasi dari para seniman dan bintang-bintang rock and roll (rocker, musisi, penyanyi, dll). Masyarakat pun mengikuti gaya busana idola mereka 

Perkembangan jaket kulit

Namun, seiring dengan perkembangan fashion, saat ini banyak pria dari berbagai kalangan menggunakan jaket kulit dalam kegiatan sehari hari. Terlebih ketika para aktor ternama seperti Hugh Jackman dan Brad Pitt sering mengenakan jaket kulit. Para pria pun berbondong bondong menggunakan jaket kulit.

Kalo kamu perlu jaket kulit asli Garut model terbaru, kunjungi saja produsen jaket kulit Enjoy Leather. Tersedia aneka model, ukuran, warna dan corak jaket kulit pria dan wanita dengan harga jual murah.

Sejarah pabrik kulit Sukaregang

Banyak orang tidak tahu mungkin termasuk Anda kalau bahan baku produk kerajinan kulit berasal dari salah satu kampung di Garut bernama Sukaregang. Yup!!! Aneka kerajinan kulit seperti jaket kulit, sepatu kulit, sarung tangan kulit, topi kulit, tas kulit dan aksesoris kulit lainnya menggunakan hasil penyamakan kulit di Sukaregang.

Ngomongin jaket kulit pasti tidak akan lepas dari industri kulit. Kulit (leather) adalah bahan utama pembuatan produk kerajinan seperti jaket.

Sejarah sentra industri penyamakan kulit Sukaregang, Garut, Jawa Barat telah ada sejak tahun 1930-an. Pada waktu itu teknologi penyamakan kulit masih dilakukan dengan sangat sederhana. Dalam perjalanannya, industri rakyat tersebut mengalami pasang surut, baik dari segi permodalan, bahan baku maupun pemasaran. Namun, masih ada pabrik kulit yang masih eksis hingga sekarang.

pusat kerajinan kulit Garut adalah Sukaregang

Gambar ilustrasi sejarah kerajinan kulit di dunia

Mengapa sentra kerajinan jaket kulit ada di Garut?

Dari sisi geografis, ngomongin jaket kulit mungkin anda bertanya kenapa daerah yang terkenal adalah Garut? Memang, ada daerah lain yang merupakan sentra industri kerajinan kulit di Indonesia seperti Manding Yogyakarta, Magetan, dan Tanggulangin Sidoarjo.

Bagi Anda yang pernah main atau jalan – jalan ke Garut dan Tanah Priangan tentu anda merasakan hawa sejuk pegunungan. Udaranya dingin di Jawa Barat bagian selatan ini muncul karena kontur wilayahnya yang didominasi oleh daerah pegunungan atau dataran tinggi. Hal ini berimbas pada pola berbusana masyarakat setempat. Salah satu usaha untuk melindungi anggota badan dari terpaan hawa dingin adalah dengan mengenakan pakaian hangat. Salah satu pakaian hangat adalah jaket kulit (leather jacket).

Kenapa jaket kulit? Karena selain dapat menahan udara dingin, bahan kulit mudah diperoleh di sekitar Garut karena industrinya sudah terbentuk dari sejak lama seperti dipaparkan di atas.

Oh iya, jaket berbeda dengan parka. Namun begitu, masyarakat Indonesia lebih familiar menyebut parka sebagai salah satu varian model jaket.

Salah satu perbedaan yang nyata dari jaket dan parka adalah panjangnya. Parka umumnya lebih panjang daripada jaket. Krena panjangnya, parka mampu memberikan kehangatan buat tubuh yang lebih baik. Berbeda dengan parka, jaket dibuat lebih pendek. Umumnya dibuat sebatas pinggul (pantat) dan panjang lengannya tidak menutup pergelangan tangan. Perbedaan jaket dan parka ini dikutip dari blog altitude-blog.com.

Sejarah di Pusat Kerajinan Kulit Garut, Indonesia

Bagaimana dengan di Indonesia? Nah di Indonesia sendiri secara umum, kulit merupakan salah satu bahan mentah yang digunakan sebagai bahan utama dalam industri perkulitan dan karya seni. Kulit dapat diolah menjadi perkamen dan ada yang disamak sehingga menjadi kulit jadi (leather).

Salah satu produk turunan berbahan kulit adalah jaket kulit. Perkembangan sejarah menunjukkan bahwa jaket kulit pria dengan berbagai model seperti; rompi kulit pria, jaket kulit slim fit pria, blazer kulit pria, baju jaket kulit pria. Begitupun bagi Anda kaum wanita yang hari ini pun tidak mau kalah ternyata trend fashion dari kulit sudah mulai populer dan diminati.

Perkembangan industri kulit mulai tahun 1970-an

Menurut informasi yang penulis dapat, Industri kulit mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1970-an. Pada sektor hulu, terjadi pertumbuhan dari 37 pabrik berukuran besar dan kecil pada tahun 1975 menjadi 112 pada tahun 1995. Sudah faham tentang awal mula sejarah kerajinan kulit di era orde baru?

Wilayah pengembangan sentra industri kulit

Pada tahun 1975 -1990 bermunculan sentra – sentra industri kulit seperti di Magetan, Garut, dan Madiun. Pada tahun yang sama terjadi peningkatan jumlah pabrik dari sekitar 200 pabrik menjadi 500 pabrik pada rentang masa yang sama.

Industri kulit Sukaregang, Garut

Jumlah industri penyamakan

Saat ini terdapat 330 unit usaha penyamakan dan pengolahan kulit yang tersebar hampir di seluruh pelosok Kampung Sukaregang Kota Wetan, Garut kota dengan luas areal 79 hektar. Bahkan 10 unit usaha yang tergolong besar tidak hanya mampu menyuplai pengadaan kulit dalam negeri, tapi menembus pasar luar negeri.

Ekspor kulit

Data Disperindag Garut menyebutkan, kebutuhan kulit dalam negeri 20% dari total produksi nasional yang mencapai 60.000 ton – 70.000 ton/tahun dipasok dari sentra penyamakan kulit Sukaregang ini. Saat ini kapasitas produksi kulit dari sentra ini baru mencapai 1.500 ton/bulan dengan melibatkan lebih dari 1.285 tenaga kerja.

Wah ternyata luar biasa juga yah sejarah kerajinan kulit dan industri kulit di Garut. Kita, sebagai orang Indonesia harus bangga dengan prestasi ini. Kini Anda bisa lebih paham sekilas bagaimana awalnya terbentuk hingga sekarang kalau jalan – jalan di sepanjang Sukaregang Garut banyak sekali toko – toko yang menjual jaket kulit wanita dan pria wanita berbagai model dan ukuran, dan lebih kerennya lagi bisa dibuat model dan ukurannya sesuai dengan keinginan Anda.

5/5 - (34 votes)